Rabu, 09 Mei 2012

Diri sendiri


Di atas nisan seorang tokoh di sebuah pemakaman tua, Webminster Abey, Inggris (1100 M) terukir sebuah sajak :
“ketika ku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia. Seiring bertambahnya usia dan kearifanku, ku dapati bahwa dunia tidak kunjung berubah. Maka cita-cita ku pun kupersempit. Lalu kuputuskan untuk merubah negeri ku. Namun nampaknya, hasrat itu pun tiada hasilnya.
Ketika usia ku pun semakin senja, dengan semangat ku yang masih tersisa kuputuskan untuk mengubah keluargaku. Tetapi celakanya, mereka pun tak mau diubah.
Dan kini, sementara aku terbaring saat ajal menjelang, tiba-tiba kusadari… ‘andaikan pertama-tama ku ubah adalah diriku sendiri, maka dengan menjadikan ku sebagai panutan, mungkin aku bisa mengubah keluarga ku. Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku. Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa mengubah dunia”

(sumber bacaan : lubang pada tembok akal)             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar