Rabu, 04 Januari 2012

Sejarah Al Qur'an



Sebuah Mushaf terakhir Abad pertama atau awal abad kedua hijrah

ÇÒÈ    
“ Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”(Qs, Al Hijr 09)
.  Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam Sebagai Guru Al-Qur'an

Sebagian kitab suci Al-Qur'an diturunkan di Mekah; imam as-Suyuti mendaftar urutan terperinci tentang surah-surah yang diturunkan. Al-Qur'an dapat bertindak sebagai alat petunjuk bagi jiwa yang kalut di mana terbukti kehidupan seorang penyembah patung berhala akan selalu merasa tidak puas, pengembangannya yang awalnya melakukan penindasan terhadap masyarakat Muslim menyebabkan mereka mengadakan kontak dengan Nabi Muhammad.
·         Orang pertama di luar jalur keturunan keluarga Nabi Muhammad yang masuk Islam adalah Abu Bakr. Nabi Muhammad mengajak masuk Islam dengan membaca beberapa ayat Al-Qur'an.
  • Kemudian Abu Bakr membawa teman-teman terdekat menemui Nabi Muhammad, seperti `Uthman bin ‘Aff-an, `Abdur-Rahman bin 'Auf, az­Zubair bin al-‘Awwam, Talha, dan Sa'd bin Abi Waqqas. Nabi Muhammad mengenalkan agama baru dengan membacakan ayat-ayat AI­Qur'an dan yang menyebabkan mereka masuk Islam.
  • Abu ‘Ubaidah, Abu Salama, `Abdullah bin al-Arqam dan ‘Uthman bin Maz'zun menemui Nabi Muhammad bertanya tentang hal ihwal Islam. Nabi Muhammad menjelaskan dengan membaca Al-Qur'an dan kemudian mereka menerima Islam.
  • Ketika ‘Utba bin Rabi'a pergi menemui Nabi Muhammad membawa usulan atas nama orang Quraish, menawarkan rayuan dengan harapan ia dapat meninggalkan misinya, Nabi Muhammad dengan sabar menunggu sebelum ia menjawab dan kemudian berkata, "Sekarang dengarkan ucapan saya," dan kemudian la membaca beberapa ayat sebagai respons terhadap tawaran mereka.
  • Beberapa orang Kristen dari Ethiopia mengunjungi Nabi Muhammad ke Mekah menanyakan tentang Islam. Beliau menjelaskan pada mereka dengan membaca Al-Qur'an dan mereka masuk Islam.
  • As'ad bin Zurara dan Dhakwan pergi dari Madinah ke Mekah menemui ‘Utba bin Rabi'a tentang persaingan kehormatan ketika mereka mendengar berita Nabi Muhammad. Mereka berkunjung dan mendengar bacaan AI-Qur'an, dan akhirnya masuk Islam.
  • Sewaktu musim haji Nabi Muhammad menemui delegasi dari Madinah. Beliau menjelaskan tentang rukun Islam dan membaca beberapa ayat Al-­Qur'an. Semuanya masuk Islam.
  • Pada bai'ah ‘aqabah kedua Nabi Muhammad, lagi-lagi, membaca Al-Qur'an
  • Nabi Muhammad membaca untuk Suwaid bin Samit di Mekah.
  • ‘Iyas bin Mu'adh menuju Mekah mencari aliansi kekuatan dengan pihak Quraish. Nabi Muhammad mendatangi dan membacakan AI-Qur'an.
  • Rafi bin Malik al-Ansari merupakan orang pertama yang membawa Sarah Yusufke Madinah.  
  • Nabi Muhammad mengajarkan pada tiga orang sahabat tentang Sarah Yunus, Taha, dan Hal-ata secara berurutan.
  • Ibn Um Maktum menemui Nabi Muhammad meminta beliau membaca Al-Qur'an.

ii. Para Sahabat Sebagai Guru
  • Ibn Ma'ud adalah orang pertama dari sahabat yang mengajarkan Al-Qur'an di Mekah.
  • Khabbab mengajar AI-Qur'an pada Fatima (saudara perempuan 'Umar bin Khattab) dan suaminya, Sa`id bin Zaid.
  • Mus'ab bin 'Umair dikirim oleh Nabi Muhammad ke Madinah sebagai guru mengaji Al-Qur'an.


iii. Hasil Kebijaksanaan Pendidikan pada Periode Mekah
 
Arus kegiatan pendidikan di Mekah berjalan tanpa dapat- dihalangi kendati berhadapan dengan berbagai hambatan dan siksaan yang dikenakan secara paksa dari masyarakat; sikap tegas merupakan bukti yang meyakinkan akan keterikatan dan rujukan mereka terhadap Kitab Allah. Para sahabat selalu menanamkan ayat-ayatnya pada kabilah mereka melewati batas lembah kota Mekah yang dapat memperkuat tumbuhnya keislaman sebelum berhijrah ke Madinah. Berikut adalah beberapa contoh yang mereka lakukan:
  • Saat Nabi Muhamamd sampai ke Madinah, beliau diperkenalkan dengan Zaid bin Thabit, anak lelaki berusia sebelas tahun yang telah menghafal sebanyak enam belas Sarah Al-Qur'an.
  • Barra menjelaskan bahwa ia sudah mengenal seluruh Sarah al-Mufassal (al-Mufassal terdiri dari Sarah al-Qaf hingga akhir seluruh Al-Qur'an) sebelum Nabi Muhammad sampai ke Madinah.

Akar utama ajaran Al-Qur'an berkembang ke berbagai masjid di mana melalui dinding temboknya bergema suara AI-Qur'an yang dibacakan sebelum Nabi Muhammad menetap di Madinah. Menurut al-Waqidi, masjid pertama yang diberkahi bacaan Al-Qur'an adalah masjid bani Zuraiq

3. Periode Madinah
i. Nabi Muhammad Sebagai Maha Guru Al-Qur'an
 
  • Begitu sampai di Madinah, Nabi Muhammad membuat Suffa di dalam masjid yang berfungsi sebagai tempat belajar pemberantasan buta huruf, dengan menyediakan makanan, dan tempat tinggal.
  • Lebih kurang sembilan ratus sahabat menerima tawaran tersebut. Saat Nabi Muhammad mengajarkan Al-Qur'an, yang lainnya seperti ‘Abdulah bin Sa`id bin al-'As, `Ubada bin as-Samit, dan Ubay bin Ka'b mengajar­kan dasar-dasar penting membaca and menulis.
  • Ibn ‘Umar sekali memberi pujian, "Nabi Muhammad membaca pada kita dan jika beliau membaca ayat sajadah yang menyuruh bersujud, beliau mengucapkan Allahu Akbar lalu sujud.
  • Banyak di antara para sahabat menjelaskan bahwa Nabi Muhammad membaca surah seperti itu kepada mereka secara pribadi termasuk orang­orang terkemuka, seperti Ubayy bin Ka'b, ‘Abdullah bin Salam, Hisham bin Hakim, 'Umar bin Khattab, dan Ibn Mas'ud.45
  • Beberapa utusan sampai ke Madinah dari luar daerah dan diberikan pada orang setempat untuk memberi perlindungan bukan saja di bidang pangan dan penginapan, melainkan juga dalam hal pendidikan. Nabi Muhammad bertanya pada mereka guna mengetahui tingkat pelajaran mereka.
  • Setiap diberi wahyu, Nabi Muhammad cepat-cepat membacakan ayat yang baru beliau terima kepada semua sahabat dan kemudian membacakan kepada para wanita dalam pertemuan terpisah. 
  • ‘Uthman bin Abi al-'As selalu ingin belajar Al-Qur'an dengan Nabi Muhammad dan jika tidak menemuinya, beliau mendatangi rumah Abu Bakr.

Sumber : The History Al Qur’anic text, Prof.Dr. M.M. Al-A’zami


Tidak ada komentar:

Posting Komentar